Tgl : 6 Oktober 2014 at 9:22 (my PC) after back home from Nunggal's home.
Bismillah..
Hari ini adalah hari dimana hatiku menjadi dilema.. ak telah membuat kesepakatan namun aku merasa blm siap untuk menepatinya. Ya, ak telah membuat janji untuk ketemu atasan disebuah organisasi yang sekarang sedang aku diami.
Awal mulanya, bberapa hari yg lalu aku mendapat sebuah Short Message Service (SMS) dari tetua kami diorganisasi untuk segera mempersiapkan proposal utk sbuah acara permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi. Singkat cerita, awal mulanya ak akan datang ESOK ba'da MAGHRIB, namun karena aku saat itu berada dirumah (yg memang jauh dari Kantor Sekretariat Organisasiku) aku pun menunda utk bertemu dipagi hari ini (6 Oct '14).
Namun, ketika itu aku sedang berada dirumah temanku yg namanya ada di atas. Dan seketika itulah aku merasa bahwa ia adalah teman yg cukup baik sebagai pembuang emosi dan keheran-herananku tentang organisasi yg kurang lebih sekitar 2 tahunan lebih aku mendiaminya. Aku katakan bahwa aku telah jenuh dan capek berada dilingkungan organisasi tersebut. Bukan karena diri ini, tp ada hal yang mengarahkan aku kepada kebosanan ini.
Kuceritakan kepada temanku bahwa di sana ada 1 orang yang sudah kuliah, yg selalu dicap kurang/minus/tidak pantas/dll oleh para tetua dan senior-senior. Aku memang sekarang sudah dianggap sebagai seorang yg senior, namun aku bukanlah salah satu dari yg menganggap seperti itu. Aku merasa bahwa ia bisa diandalkan. Dan setahuku rasa ketidaksregkan ini dikarenakan masa lalu dan masalah-masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik tanpa adanya perang dingin seperti ini. INI MEMBUATKU MUAK karena mearasakan sebuah hal yang malah menggrogoti semangat teman-teman junior.
Ya =,= itulah yg kurasakan disini, saat ini.
Aku sekarang menjabat sebagai Sekretaris Umum. Jabatan yang tidak bisa dipandang remeh, karena jabatan yg kujabat inilah yang menentukan baik tidaknya organisasi tersebut. Dan sepertinya, memang aku selalu dituntut untuk dapat bergerak tenang dalam segala kondisi, seperti saat ini yang serba terbatas. Aku meraskannya, namun tak banyak yang tahu akan hal ini. Dikala anggota-anggota masih belum terlalu peka (karena masih labil) setidaknya dibutuhkan sebuah persatuan dari semua senior (dalam arti : anggota-anggota yang memiliki pengalam berorganisasi) untuk membangun persatuan dan saling membenarkan dengan cara yang baik serta dengan saling membimbing, bukan dengan sikap acuh dan enggan membimbing. Hal ini karena, kita masih belajar dan tak pantas bagi kita saling menjudge dan mengecap salah dan benar!
ungkapan yang belum kelar.
Bersambung ...